Minggu, 23 Oktober 2016

SEJARAH DAEJEON KOREA SELATAN

Daejeon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pusat kota Daejeon
Daejeon merupakan kota terbesar kelima di Korea Selatan. Penduduknya berjumlah 1.438.778 jiwa (2003) sementara luasnya adalah 539,84 km². Kota ini menjadi tempat penyelenggara Piala Dunia FIFA 2002.

Sejarah

Kawasan Daejeon secara historis dikenal sebagai Hanbat (한밭), dalam bahasa Korea yang berarti "sawah/ladang yang luas". Istilah "Daejeon" berarti hal yang sama dalam Hanja (aksara Tionghoa). Seperti tercatat dalam sejarah, Daejeon berawal dari sebuah desa kecil dengan banyak penduduk. Akan tetapi tahun 1905, jalur kereta api Gyeongbu mulai dioperasikan dari Seoul ke Busan, dan membuka sebuah stasiun perhentian di Daejeon. Tak lama kemudian, dalam tahun 1926, dalam masa pemerintahan pemerintah Jepang, jalur kereta api Honam dibangun antara Daejeon dan Mokpo, yang mengubah Mokpo menjadi suatu penghubung utama transportasi (major transportational hub). Disebabkan oleh lokasi geografisnya dan kedekatannya dalam arti transportasi, Daejeon tumbuh dengan pesat.
Tahun 1932, ibukota provinsi Chungnam dipindahkan dari Gongju ke Daejeon. Setelah dua perubahan batas-batas kota Daejeon, yang secara efektif membuat kota Daeduk yang terletak bersebelahan menjadi bagian dari Daejeon, kota ini menjadi suatu kota metropolis pada tahun 1993.
Tahun 1999, dalam rangka desentralisasi populasi di Seoul, Daejeon Government Complex dibangun, dan sebagai hasilnya populasi Dejeon bertambah secara dramatis
Dewasa ini, pertumbuhan populasi Daejeon menempati tempat kedua di negara ini, setelah Seoul, menghasilkan sejumlah besar proyek-proyek kompleks apartemen dan industri berteknologi tinggi di Yuseong-gu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar